Fenomena ‘Petir’ Allah

Bookmark and Share


Fenomena ‘Petir’ Allah adalah perumpamaan, sama dengan artikel Fenomena ‘Kapal’ Tuhan dimana Kekuasaan dan Kekuatan Tuhan adalah universal, dan menjadi petunjukNya yang bisa di pelajari secara ilmiah ataupun secara keimanan. Salah satu petunjukNya sebagai bentuk peringatan akan datangnya bencana telah di buktikan lewat artikel Gagak qobil & Tsunami Aceh 26-des-2004



Ganasnya petir


sumber : http://www.angkasa-online.com/10/02/fenom/fenom1.htm


Petir dalam qur’an dipakai sebagai kiasan atau perumpamaan ketakutan ketika mendengarnya dengan menyumbat anak jari sebab takut akan mati.


Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali ,atau seperti hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena petir,sebab takut akan mati . Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir (al-baqoroh-18,19)

Dalam konteks dan situasi lain, petir dipakai pula untuk menyiksa atau membalas kezaliman kaum bani israil akibat permintaan yang berlebihan

Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata : “Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata”. Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi , sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma’afkan dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. (an-nisa-153)

Petir di pakai pula pada kaum Tsamud

Jika mereka berpaling maka katakanlah: “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud”. (Fushshilat:13)

Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta daripada petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan. (Fushshilat:17)

Maka mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya. (Adzdzaariat:44)

Beberapa istilah petir berganti menjadi kilat sebagai istilah lontaran cahaya yang menyilaukan mata, sebagai faktor keimanan, maka kilat ini berfungsi sebagai alat penakut dan pengharapan untuk manusia ingat kepada kekuatan hebat di luar dirinya

Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. (Ar-Ra’d:12)


Selain ketakutan dan pengharapan, maka kilat adalah sebagai tanda-tanda kekuasaan dan kekuatan Allah, pemilik Alam semesta ini

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. (ar-ruum:24)

Proses terjadinya kilat-pun dijelaskan secara indah lewat qur’an, tetap dalam konteks agar manusia ingat kepada Allah

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah menurunkan es dari langit, dari gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (an-nuur:43)


Universalitas Petir

Petir dari jaman dulu sampai saat ini ada, namun berbeda ruang dan konteksnya dimana saat dahulu orang tidak dapat mengetahui secara ilmiah mengapa terjadi petir. Berbeda dengan orang modern saat ini, maka terjadinya petir dapat di jelaskan secara ilmiah


Petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.



Petir adalah gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).


Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.



Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi. Di alam sekitar kita, petir biasa terjadi pada awan yang tengah membesar menuju awan badai (Cumulonimbus). Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya. Dan, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar bunyi yang kemudian biasa kita sebut: geluduk, guntur, atau halilintar. Dalam musim penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk.


Di lain kesempatan, ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Penghubung yang ‘digemari’, merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah bangunan, pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip.


Memang belum pernah ada ilmuwan yang pernah menekuni langsung bagaimana terjadinya fenomena alam ini. Namun, mereka menduga hingga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif; sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif. Pada bagian bawah inilah petir biasa berlontaran.


Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup!


Akibat kondisi tertentu, Bumi yang cenderung menjadi peredam listrik statis, bisa pula ikut berinteraksi. Hal ini dimungkinkan jika pada suatu luasan tertentu terjadi pengkonsentrasian listrik bermuatan positif. Apakah itu di bawah bangunan atau pohon. Ketika beda muatan antara dasar awan dengan ujung bangunan/pohon sudah mencapai batas tertentu, akan menjadi suatu kejadian lumrah jika kemudian terjadi perpindahan listrik. Maka secara fisik kita akan melihatnya sebagai petir menyambar bangunan atau pohon. Muatan yang begitu besar selanjutnya akan segera menyebar ke seluruh bagian bangunan/pohon, untuk kemudian menjalar ke tanah dan ternetralisasi pada kedalaman yang mengandung air tanah.


Kondisi seperti itu sudah pasti amat berbahaya bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika sambarannya tak terlampau kuat, korbannya paling hanya mengalami cidera dan/atau shock.

Kemajuan teknologi sebenarnya telah memungkinkan cara-cara pengendalian arus listrik yang begitu besar dari langit itu. Yakni, dengan penangkal petir dimana arus listrik yang begitu besar ditangkap sebuah atau sejumlah pucuk tembaga runcing lalu dialirkan lewat ‘jalan tol’ berupa kawat tembaga yang terpasang di sisi bangunan dan langsung dibawa menuju air tanah.



Menurut penelitian, daerah serbuan petir sendiri tak selamanya merupakan daerah yang dinaungi awan-awan besar. Sejumlah kasus menunjukkan bahwa suatu daerah pernah mendapat sambaran petir hebat meski langit di atasnya bersih dari awan. Contoh paling ekstrim yang pernah dicatat terjadi di Hereford, Inggris. Suatu ketika sebuah petir kuat menyerbu sebuah gedung setelah petir ini menempuh perjalanan sekitar lima mil dari ‘pusatnya’. Dari kejauhan sejumlah saksi melihatnya sebagai pemandangan yang begitu indah sekaligus mengerikan. (Handbook of Unusual Natural Phenomena, 1986).


Itu sebabnya di musim hujan kita lebih baik tak usah bermain-main di wilayah terbuka atau bernaung di bawah pohon pada saat hujan. Ini semata-mata untuk menghindar dari kemungkinan yang tak diinginkan. Sebab, kita tak pernah bisa menduga apakah tanah yang sedang kita pijak telah berpotensi menjadi penarik petir atau tidak.


‘Petir’ Allah


Pada bahasan qurani dijelaskan fungsi petir (baca Harun Yahya - Artikel - Kekuatan Tersembunyi Petir) sedangkan bahasan yang berikutnya adalah universalitas petir, terdapat satu pertanyaan unik “Mungkinkah petir-petir saat ini muncul sebagaimana fungsi petir jaman dulu ?”


Sebagai fungsi pengharapan dan ketakutan ketika petir terjadi, fungsi itu masih terjadi dari jaman dulu sampai saat ini, namun jika sebagai azab, maka fungsi tsb belum dapat di ceritakan.



Fungsi lain adalah sebagai tanda-tanda kekuasaanNya, ketika petir terjadi dan dapat dijelaskan secara ilmiah sebagaimana bahasan univerasalitas petir, maka kesimpulan orang modern adalah wajar ketika di alam sekitar kita, petir biasa terjadi pada awan yang tengah membesar menuju awan badai (Cumulonimbus). Peranan Allah pada petir sebagai tanda-tanda KekuasaanNya berubah menjadi kewajaran dan biasa saja saat alam memang terkondisi seperti itu


Bisakah peranan Allah dalam petir itu muncul ?


Mari kita melihat peristiwa modern untuk membuktikan bahwa Allah berperan dalam terjadinya petir tsb. (Ref baca BMG di sambar Petir atau Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar Istana posting Feb 28, 20077:23 am)










Istana Pagaruyung Sumatera Barat Ludes Terbakar











28-02-2007


Istana Pagaruyung



sumber : indonesia.go.id


Istana Pagaruyung, sebuah objek wisata peninggalan bersejarah yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa malam ludes terbakar, namun sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa.


ANTARA News Biro Padang melaporkan api begitu sulit dipadamkan, sehingga bangunan berarsitek Rumah Gadang Minangkabau yang dinding dan lantainya terbuat dari papan, dan atap dari ijuk itu kini tinggal kenangan.


“Sudah delapan unit mobil pemadam kebakaran termasuk didatangkan dari Padang Panjang dan Bukittinggi, namun api belum dapat dipadamkankan,” kata Bupati Tanah Datar, Sadig Pasadigu, ketika dihubungi melalui telepon selulernya.


“Bagian atas atap (puncak bagonjong—red), disambar petir dan menimbulkan percikan api yang menyambar bagian atap yang terbuat dari ijuk itu,” kata Bupati Sadig Pasadigu.



Sebagian benda peninggalan dapat diselamatkan, dan sisanya sulit diangkut keluar, karena api begitu cepat menjalar ke bagian bangunan lainnya.


Istana Pagaruyung dari Kota Batusangkar berjarak lima kilometer, dan dari Kota Padang, ibukota Provinsi Sumbar, sekitar 110 km. Istana itu berada pada ketinggian 460 meter dari permukaan laut (DPL).













Istana Pagaruyung Ludes Terbakar

Rabu, 28 Februari 2007, 09:56 WIB




sumber depdagri.go.id


Istana kebanggaan masyarakat Minangkabau, Istana Basa Pagaruyung, ludes terbakar malam tadi. Istana yang merupakan bukti sejarah Kerajaan Pagarayung itu rata dengan tanah setelah api yang berasal dari sambaran petir meluluhlantakkan bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu tersebut.

Atap dari ijuk ikut mempercepat api melalap semua bangunan dan isi istana yang terletak di Kenagarian Pagaruyung, 100 kilometer dari kota Padang, ibu kota Sumatera Barat, itu.


Informasi yang dihimpun RPG dari lokasi kejadian, kebakaran yang menghanguskan Istana Basa Pagaruyung tersebut mulai terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.


Sebelumnya, daerah setempat dilanda hujan yang diikuti angin kencang. Lalu, tiba-tiba petir yang menggelegar menyambar bagian puncak istana dengan cepat.


Menurut saksi mata bernama Andri, api awalnya membakar dua gonjong (atap) istana yang menjadi tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar Yang Dipertuan Maharajo Pamuncak Sari Alam pada 22 September 2006.



Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Tanahdatar Kompol Diarsyah Darwis mengungkapkan, upaya pemadaman api terkendala minimnya peralatan. Armada pemadam kebakaran yang dikerahkan dari Batusangkar tidak ada yang dilengkapi dengan tangga. Akibatnya, upaya pemadaman tidak bisa dilakukan dari jarak dekat. ’’Mobil pemadam kebakaran dari Padang baru datang sekitar pukul 21.00 WIB, ketika istana sudah ludes dan rata dengan tanah,” kata Diarsyah.


Istana Basa yang terbakar malam tadi sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istana Basa asli yang terletak di atas Bukit Batu Patah terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada 1804.


Pembangunan kembali Istana Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo (tiang utama) pada 27 Desember 1976 oleh Gubernur Sumatera Barat saat itu Harun Zain. Pada akhir 1970-an, istana tersebut dibuka untuk umum. Istana itu juga tercatat sebagai salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Sumbar.


Di sekitar Istana Basa, ada banyak objek wisata unik, seperti kompleks pemakaman raja dan bangsawan Minang. Ada beberapa kompleks makam dan yang paling terkenal adalah Kubur Rajo, sedikit di luar kota ke arah Padang Panjang. Kompleks makam bangsawan yang berada dekat Istana Basa menampilkan batu nisan yang unik.


Selain terbuat dari batu besar utuh yang berpahat, batu nisan itu mempunyai bentuk berdasar jabatan orang yang dimakamkan. Masih di dekat Istana Basa, ada sekelompok batu prasasti yang tidak hanya menceritakan sejarah Minang, tapi juga sepenggal sejarah Nusantara secara utuh.


Sejumlah pejabat dan tokoh penting pernah di-lewa-kan (dilantik) menerima gelar kehormatan adat Minangkabau di istana itu. Menurut Ketua Lembaga Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kamardi Rais Dt. Panjang Simulie menyebutkan, pejabat dan tokoh penting yang pernah dilantik di Istana Basa Pagaruyung, antara lain, Raja Negeri Sembilan Malaysia Tuanku Ja’afar Bin Tuanku Abdul Rahman, Sultan Hamengkubowono X, Taufiq Kiemas (suami mantan Presiden Megawati), Megawati (ketika menjadi presiden), Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution, dan terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


’’Kita berharap Gubernur Gamawan segera merembukkan lagi pembangunan Istana Basa Pagaruyung, seperti Harun Zain membangun dulu,” kata Kamardi.


Istana Pagaruyung, lanjut Kamardi, harus secepatnya dibangun. Sebab, istana itu merupakan simbol-simbol penting dari sejarah Minangkabau dan Sumatera Barat. ’’Jangan sampai simbol-simbol kita hilang,” ujarnya.



Gubernur Gamawan Fauzi yang masih berada di Jakarta malam tadi mengaku terkejut dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan Istana Basa Pagaruyung itu. ’’Tapi yang jelas, kita segera bicarakan dengan pihak terkait, seperti LKAAM dan pemuka-pemuka adat serta kepala daerah di Sumbar. Yang pasti, istana itu harus segera kita bangun,” tegasnya.


Sementara itu, Bundo Kanduang Sumbar Raudha Taib mengatakan, kebakaran itu telah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Sebab, yang ludes tidak hanya istana. Seluruh candi dan kain-kain hiasan di dalam istana juga ikut hangus. ’’Isinya candi dan kain-kain hiasan. Kerugiannya sangat besar,” jelas Raudha ketika dihubungi koran ini malam tadi.


Menyinggung apakah kebakaran itu merupakan pertanda tentang sesuatu, dia tidak mau berkomentar. Raudha Taib hanya mengatakan, terbakarnya istana tersebut merupakan rahasia Tuhan yang tak bisa ditebak. ’’Ada orang mengatakan itu peringatan, tapi kita tidak bisa menebaknya,” ujarnya. (ztl/mal/mon/abk/aka)


Benarkah ‘petir’ Tuhan membakar istana pagaruyung tepat tgl 27-02-2007 lalu (baca Selasa, 27/02/2007 20:39 WIB Istana Pagaruyung Dilalap Api)


Berfungsi apakah ‘petir’ tuhan itu ?



Mari kita jawab satu persatu, dimana sebelum kejadian ‘petir’ tuhan itu, maka rangkaian beruntun tgl 22-02.2007 lalu KMP Levina I terbakar (baca Fenomena ‘Kapal’ Tuhan) dimana dengan kapal itu adalah lahir artikel Bacalah Fenomena 22 terposting Feb 26, 2007 4:18 pm


Sekali lagi baca tgl posting artikel Bacalah Fenomena 22 yakni 26-Februari-2007 atau sehari sebelum terjadi ‘Petir’ tuhan itu , dimana tidak mungkin kita mengubah tgl postingnya.



Ada apakah artikel itu ?


Ya …. sebuah peringatan akan terjadinya bencana dahsyat yang menyebabkan indonesia berduka, lewat kejadian tgl 22-02-2007 yakni KMP Levina I terbakar. Artikel itu berisi


Bacalah 22/2/2005, jangan lupakan, Secara tegas dapat diambil kesimpulan 22.02.2005 atau 2 tahun lalu merupakan hari berkabung, dengan didahului, longsor, gempa meningkat, masalah pesawat


Hari berkabung yang akan terjadi dan bahkan dituliskan dimana terjadinya kejadian itu. Khusus ‘petir’ tuhan adalah menunjukkan dimana bencana gempa terjadi yang diberikan sehari setelah penulisan artikel itu.


Sekali lagi ‘petir’ tuhan itu berfungsi sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah (ar-ruum:24) dimana kejadian langka terjadi petir membakar istana di sumbar (baca Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar Istana posting Feb 28, 20077:23 am)



Dan anehnya lagi petir membakar istana, dimana istana itu berkaitan dengan presiden SBY yang lagi-lagi tertanggal 22-september-2006 lalu. Lagi-lagi tgl 22, tentu masih ingat tanda-tanda Tsnunami Aceh 26-des-2004 lalu dimana pula berkaitan dengan Presiden SBY dan tgl 22 (baca Gagak qobil & Tsunami Aceh 26-des-2004)


Kejadian sebelum Tsunami Aceh adalah Rabu, 22/12/2004 17:01 WIB Heli TNI AL yang Jatuh di Nabire, Bagian dari Pengawalan SBY


Perhatikan lagi tgl 22 dan presiden SBY , dan aneh sangat aneh dalam fenomena ‘petir’ tuhan itu, maka presiden kita-pun terlantik di situ tgl 22, Jumat, 22/09/2006 13:53 WIB 2 Hari di Sumbar, SBY Raih 2 Gelar


22/09/2006 13:53 WIB


2 Hari di Sumbar, SBY Raih 2 Gelar

Yonda Sisko - detikcom


Padang - Selama dua berkunjung ke Sumatera Barat (Sumbar), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianugerahi dua gelar. Kamis (21/9/2006), SBY menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dalam bidang pertanian berkelanjutan dari Universitas Andalas.


Sementara hari ini, Jumat (22/9/2006) SBY dianugerahi gelar adat Yang Dipertuan Maharajo Pamuncak Sari Alam dari Kerapatan Adat Kenagarian Tanjung Alam, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Ibu Ani Yudhoyono juga mendapat gelar adat Puan Puti Ambu Suri dari lembaga yang sama.


SBY dan Rombongan tiba di kabupaten Tanah Datar sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (22/9/2006). Sebelumnya, usai menerima gelar Doktor (HC) dari Unand, presiden mencanangkan gerakan pemberantasan kemiskinan berbasis nagari (desa) di Nagari Parit Malintang Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman dan meresmikan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi, Kamis (21/9/2006).


Dalam sambutannya di Nagari Parit Malintang, presiden mengatakan pemerintah menganggarkan Rp 52 triliun dalam RAPBN 2007 untuk dana pengentasan kemiskinan di seluruh tanah air. Penyaluran dana tersebut akan disalurkan melalui penciptaan lapangan kerja, membantu pendidikan dan kesehatan.


Presiden juga memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumbar dengan konsep pengentasan kemiskinan berbasis nagari. Sumbar merupakan daerah pertama di Indonesia yang menerapkan konsep pengentasan kemiskinan melalui unit pemerintahan terendah.


SBY mengikuti prosesi pengukuhan gelar adat Yang Dipertuan Maharajo Pamuncak Sari Alam di Istana Basa Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Ameh, Kabupaten Tanah Datar hingga menjelang Salat Jumat. Penganugerahan gelar tersebut, selain dihadiri sejumlah tokoh adat Minangkabau juga dihadiri oleh menteri Pariwisata dan Kebudayaan Jero Wacik. (yon/asy)



Lagi-lagi Presiden SBY dilantik tgl 22-september-2006 di istana pagaruyung lalu dan ‘petir’ tuhan membakar istana tsb tgl 27-02-2007 dimana terbakarnya itu sehari setelah tulisan artikel Bacalah Fenomena 22 yakni 26-Februari-2007.


Bukankah ‘petir’ tuhan itu menjadi pertanda sebagaimana gagak qobil sebelum Tsunami Aceh 2004 lalu ? Baca komentar di artikel sebelumnya ttg kebakaran istana tsb


Menyinggung apakah kebakaran itu merupakan pertanda tentang sesuatu, dia tidak mau berkomentar. Raudha Taib hanya mengatakan, terbakarnya istana tersebut merupakan rahasia Tuhan yang tak bisa ditebak. ’’Ada orang mengatakan itu peringatan, tapi kita tidak bisa menebaknya,” ujarnya.


Ya … beliau pemuka adat sumbar sudah berkomentar ttg rahasia Tuhan, dan ajaibnya tertulis dalam artikel Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar Istana posting sehari setelah istana tsb terbakar Feb 28, 20077:23 am. Di artikel tsb termuat hampir semua media menyebutkan ttg keterkaitan ‘petir’ yang membakar dengan pelantikan Presiden SBY tgl 22-september-2006 lalu, hal serupa sebagai pertanda dari Gagak gobil sebelum Tsunami Aceh, sekali lagi SBY dan tgl 22 (Rabu, 22/12/2004 17:01 WIB Heli TNI AL yang Jatuh di Nabire, Bagian dari Pengawalan SBY)



Mirip tapi tidak sama, namun berulang-ulang , sebagaimana artikel Bacalah Fenomena 22 yang menulis longso, maka tertulis di artikel Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar Istana yakni sebelas hari lagi dari 22-02-2007 adalah tgl 3-3-2007, tertuang ,


3:3:2007 adalah mile stone berikutnya, biasanya Gerhana bulan total yang terjadi tgl 4/3/2007 nanti, posisi bulan dan matahari dalam konjungsi yang sama memiliki kekuatan daya tarik yang lebih tinggi dibanding biasanya. Dan sebelas hari lagi dari tgl 22-2-2007 adalah tgl 3-3-2007 (sesuatu yang kembar).


Apakah yang terjadi dengan tgl 3-3-2007 lalu ? ya angin dan badai menerjang wilayah timur mulai 1-3-2007 lalu, berikut kumpulan beritanya












PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang menghentikan pelayaran enam unit kapal penyeberangan ke semua lintasan di Provinsi Nusatenggara Timur.




Kapal Penyeberangan di NTT Berhenti Beroperas


Metrotvnews.com, Kupang: PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Kupang menghentikan pelayaran enam unit kapal penyeberangan ke semua lintasan di Provinsi Nusatenggara Timur. Tindakan ini diambil akibat adanya angin kencang serta tingginya gelombang laut yang mencapai 2,5 hingga 4 meter.



Penghentian operasi yang sudah terjadi sejak Kamis (1/3) ini menyebabkan belasan truk bermuatan sembako yang hendak menyeberang ke Kabupaten Rote Ndao hanya parkir di pelabuhan menunggu keberangkatan kapal.









Tranportasi laut yang melayani rute Jakarta-Pangkal Balam, Bangka Belitung, lumpuh.




Sabtu, 03 Maret 2007 09:06 WIB TRANSPORTASI LAUT JAKARTA-PANGKAL BALAM LUMPUH



Metrotvnews.com, Pangkal Pinang: Tranportasi laut yang melayani rute Jakarta-Pangkal Balam, Bangka Belitung, lumpuh. Ini terjadi seiring dicabutnya izin operasional Kapal Motor (KM) Levina II dan Tristar II. Walikota Pangkal Pinang Zulkarnain Karim khawatir, terhambatnya jalur transportasi laut ini akan memicu kenaikan harga sembako di Bangka Belitung. Karena selama ini suplai sembako ke Bangka Belitung diangkut oleh kedua kapal tersebut.


Untuk itu, Pemerintah Kota Pangkal Pinang meminta kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk menerbitkan izin operasional KM Levina II dan Tristar II segera diterbitkan. Jika tidak, Departemen Perhubungan diminta memberikan alternatif pengganti. Saat ini jalur Jakarta-Bangka Belitung hanya dilayani dua kapal. Namun, salah satu kapal yang beroperasi, yaitu Srikandi Line, sejak beberapa hari terakhir tidak bisa beroperasi karena masih menjalani perbaikan.(DOR)









Gelombang pasang akibat angin kencang di Ampenan, Mataram, NTB.




Sabtu, 03 Maret 2007 21:13 WIB ANGIN DISERTAI GELOMBANG TINGGI, NELAYAN AMPENAN TIDAK MELAUT


Metrotvnews.com, Mataram: Angin kencang dan gelombang laut yang tinggi membuat ratusan nelayan di Ampenan, Mataram, Nusatenggara Barat, tidak melaut. Mereka mengaku khawatir jika memaksakan diri untuk turun melaut dalam kondisi cuaca seperti saat ini.


Angin kencang disertai gelombang pasang ini sudah terlihat sejak tiga hari silam. Kondisi ini juga menimbulkan abrasi di sepanjang pantai Ampenan. Pera nelayan mengaku selama tidak melaut, mereka terpaksa menganggur karena tidak mempunyai pekerjaan lain.(BEY)


Barulah longsor perlahan-lahan terjadi dan menuju puncaknya tgl 3-3-2007 lalu










Sejumlah kecamatan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dilanda longsor, Jum’at (2/3) malam.



Metrotvnews.com, Manggarai: Setelah diguyur hujan deras selama lima hari berturut-turut, siang dan malam, sejumlah kecamatan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dilanda longsor, Jum’at (2/3) malam. Dua kecamatan yang dilaporkan paling parah adalah Kecamatan Cibal dan Lambaleda. Hingga Sabtu (3/3) pagi ini semua jalan masih terputus, terutama di Kecamatan Cibal dan Kecamatan Lambaleda.


Di Kecamatan Cibal, sekitar 30 titik jalan propinsi di kawasan ini longsor. Bahkan, kata Bupati Manggarai Christian Rotok yang memberi keterangan kepada Metro TV via telepon, badan jalan propinsi ini terputus. “Kita tidak bisa ke sana,” kata Rotok yang kini berada di posko.



Untuk sementara, korban jiwa dari dua kecamatan, kata Rotok, diperkirakan mencapai 65 orang. Mereka diperkirakan tertimbun longsoran tanah. Pagi ini, di Kecamatan Cibal sudah ditemukan 12 orang meninggal. Sementara di Kecamatan Lambaleda, dilaporkan ada 11 rumah sudah meluncur ke danau. Rumah tersebut hanyut bersama penduduk yang ada di dalam rumah. Korban luka belum teridentifikasi karena sulitnya medan.


Untuk mengatasi masalah ini, kata Rotok, pihaknya telah mengambil langkah-langkah darurat. Yaitu menyusur kembali jalan-jalan yang longsor dan merelokasi jalan-jalan yang putus dengan alat-alat berat, terutama yang berada di Kecaman Cibal. Warga di dua kecamatan dilaporkan sudah mengungsi ke lokasi yang aman.


Menurut Rotok, Kabupaten Manggarai memang rawan longsor. Maklum, wilayah kabupaten ini topografinya tergolong berat. Daerah dengan kemiringan lebih dari 40 derajat di kabupaten ini mencapai 70 persen dari seluruh wilayah. “Ini berpotensi besar untuk terjadi longsor,” kata Rotok.(DOR)


Dan puncaknya adalah berita longsor tersebut, Sabtu, 03 Maret 2007 18:05 WIB KORBAN LONGSOR DI MANGGARAI 61 ORANG


Berikut upaya evakuasi sumber BBC-Indonesia Medan NTT hambat bantuan













Alat berat kesulitan mencapai lokasi tanah longsor
Alat berat kesulitan mencapai lokasi tanah longsor

Tim penyelamat di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur melanjutkan upaya pencarian para korban tanah longsor di bagian timur Pulau Flores.


Setidaknya 40 orang meninggal dunia setelah hujan deras menyebabkan tanah longsor menyapu puluhan rumah.


Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, NTT, Frans Leok, mengatakan, kondisi medan mempersulit upaya pencarian dan pemberian bantuan.


“Perkembangan hari ini tidak terlalu berarti, karena kita memang menggunakan cara manual,” kata Frans Leok.



Pemerintah setempat sebenarnya telah mengirimkan alat berat ke lokasi bencana, namun alat-alat berat itu hanya bisa bergerak lambat kilometer sambil membersihkan jalan ke arah TKP dari timbunan tanah.


Tertimbun


Frans Lekok menambahkan, kemungkinan menemukan korban tanah longsor dalam keadaan hidup semakin kecil, sebab mereka telah tertimbun dua hari hingga Minggu sore.











Peta lokasi flore


Salah satu tempat yang terkena tanah longsor adalah Kecamatan Lambuleda.


“Itu sangat sulit, karena dia memang seperti ditampung di dalam baskom, dan pintu airnya ditutup oleh tanah longsor,” katanya.


Mengenai penyaluran bantuan, pasokan bantuan seperti beras, mie dan air minum, diturunkan hingga ke tempat-tempat yang sudah bisa dijangkau kendaraan sebelum kemudian dipikul ke tempat korban.


Dan tertulis di milis bahwa apa yang dinantikan tahap pertama telah terbukti Mile Stone 3:3:2007 telah terbukti Mar 5, 20078:25 am .


Mengapa di NTT ? Jika bencana longsor telah tertulis pada artikel Bacalah Fenomena 22 yang telah tertulis jauh hari sebelum bencana yakni tgl 26-02-2007 lalu, maka bagaimana menemukan kapan terjadinya longsornya ?



Hal yang mengagumkan tertulis jelas pada artikel selanjtunya yaitu kapan terjadinya termuat pada Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar Istana posting 28-02-2007 lalu sebelum bencana terjadi tertulis “sebelas hari lagi dari 22-02-2007 adalah tgl 3-3-2007″ . Jelas tertuang terjadi longsor tgl 3-3-2007 !


Bagaimana menentukan lokasinya ? Hal yang paling berat untuk menemukan lokasinya, namun jelas pula tertulis bahwa hal itu tertulis di indonesia Timur lewat artikel Aneh-aneh di Indonesia Timur posting Sat Feb 24, 2007 4:20 pm.



Mengapa Indonesia Timur ? tidak lain ada peristiwa Saat ini ledakan keras di NTT masih misteri : Jumat, 23/02/2007 18:43 WIB Ledakan Hebat Terdengar di Langit Flores, Tanah Terasa Bergetar


Ya … NTT meledak secara aneh (bandingkan dengan kejadian sebelum gempa bengkulu tgl 12-september-2007 lalu yang di dahului oleh ledakan pula Aneh BMG meledak , siapa yang mengatur ? ). Bandingkan lagi dengan kejadian sebelum Tsunami Aceh 2004 lalu juga ada ledakan aneh




Misteri Meteor dan Ledakan di Atas Jakarta


PADA suatu pagi yang cerah, Ahad (19/12), beberapa warga di kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang dan Serang dikejutkan dengan melintasnya benda langit yang cukup terang. Sekira 20 orang menyaksikan fenomena yang berlangsung singkat itu. Sebuah radio swasta di Jakarta sempat mewawancarai beberapa saksi mata. Tampaknya pandangan manusia ke arah horizon barat yang cerah dan kebanyakan manusia ingin menghirup kecerahan cuaca pagi pada hari libur menyebabkan banyak yang berkesempatan menyaksikan pemandangan langit pagi di sekitarnya.


Penuturan Bowo selain menyaksikan fenomena itu di Cirakas juga mendengar ledakan sebanyak dua kali mengiringi fenomena tersebut. Lantas Sujianto saat berada di kebun di Depok melihat sebuah benda putih seukuran bola tenis dengan ekor melesat dari arah timur ke barat, namun ia tidak mendengar suara ledakan.


Berita adanya ledakan di atas Kota Jakarta dan sekitarnya pada masa sekarang sangat sensitif bagi warga Jakarta sebagai Ibu Kota Negara RI. Secara tak sadar peristiwa ledakan cepat terkait dengan aksi teror. Pemburu berita dan informasi tak pelak mencari konfirmasi ke beberapa instansi pemerintah, puluhan penelefon ke kompleks Observatorium Bosscha berlangsung dalam tempo sejam setelah peristiwa itu berlalu. Keingintahuan ada apa dengan Jakarta sangat kuat. Berbagai pertanyaan diajukan, di antaranya ada apa dengan ledakan pagi hari di atas kota Jakarta? Apakah fenomena itu membahayakan bagi manusia? Kepanikan sejenak berlangsung, adakah meteor jatuh di Jakarta ?


Petugas bandar udara (bandara) Soekarno-Hatta (Kapolsus Bandara dan Direktur Operasional Teknik PT Angkasa Pura II) kebetulan tidak menyaksikan fenomena tersebut, begitu pula tidak mendengar suara ledakan. Polisi juga menerima laporan tentang adanya ledakan dan memeriksa, apakah ada ledakan di wilayah tugasnya, di jalan tol dan sebagainya, tapi tak menemukannya.


Belum atau tidak ada laporan warga yang menemukan serpihan batu meteor (meteorite) dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Bila ada batu meteorite yang relatif besar tersebut masih panas dan bila menimpa atap suaranya akan sangat keras dan mengejutkan. Apabila menimpa manusia bisa melukai hingga mematikan. Namun hingga saat ini tidak terdengar ada laporan dari peristiwa tersebut.


**


APA sebenarnya benda angkasa yang disaksikan masyarakat di sekitar Jabotabek tersebut? Beberapa informasi yang sempat didengar penulis:


1. Objek di langit dengan ukuran sebesar bola tenis, bukan sosok sebuah pesawat terbang.



2. Objek berwarna putih dan ada ekor (mungkin tidak terlalu panjang).


3. Pengamatan berlangsung pada sekira pukul 7.30 WIB.


4. Bergerak dari arah timur ke barat.


5. Ada ledakan setelah benda itu lewat (tidak ada penjelasan berapa lama ledakan berlangsung dari penampakan benda langit tersebut, beberapa menit, beberapa detik dan seterusnya).


Fenomena langit itu disaksikan sekira 20 orang yang melaporkan (melalui sebuah siaran radio swasta di Jakarta) melihat kejadian tersebut. Dilihat dari banyaknya pelapor, kemungkinan besar fenomena langit itu termasuk spektakuler dan jarang terjadi, menarik perhatian kebanyakan orang, dalam lokasi langit yang cerah dan mudah disaksikan manusia. Fenomena itu disaksikan saat langit terang dan sudah dihangati Matahari.


Pagi yang agak cerah tampaknya sebagian orang memulai aktivitas santai hari Ahad. Fenomena yang berlalu begitu cepat tidak mudah didiskripsikan dengan rinci oleh pengamat. Juga tidak memberi kesempatan untuk memberitahu ke rekan lainnya untuk menyaksikan fenomena tersebut. Bahkan petugas Bandara Soekarno-Hatta yang diharapkan berpeluang besar bisa mengonfirmasi fenomena langit itu ternyata tidak sempat menyaksikannya.


Kemungkinan benda itu adalah sampah satelit atau sampah antariksa lainnya, atau mungkin sebuah rudal udara ke darat atau fenomena meteor? Bila objek tersebut merupakan serpihan sampah satelit, gerakannya kemungkinan lebih lambat dan lebih lama menyala, mempunyai ukuran lebih kecil, dan kemungkinan tidak menampakkan ekor. Wajar bila kemungkinan benda langit yang berkelebat cepat itu merupakan sampah satelit bisa dikesampingkan. Begitu pula fenomena kemungkinan sebuah rudal udara ke darat, juga bisa dikesampingkan, karena radar angkatan udara tidak mendeteksi adanya wahana peluncur rudal maupun rudal, dan tidak ada bagian yang rusak karena sasaran rudal.


**


FENOMENA yang berlangsung sangat cepat mempunyai ciri fenomena meteor. Umumnya berlangsung dalam tempo 1 sampai 3 detik. Meteor biasanya mempunyai ekor. Ekor meteor merupakan jejak yang ditinggalkan akibat zat yang mudah menguap tertinggal akibat panasnya, dan berakhir ketika seluruh batu meteoroid melebur dan menguap menjadi gas karena panas yang sangat tinggi.



Terlihat sebagai kepala meteor yang cukup besar, dibanding dengan ekornya. Meteor merupakan fenomena masuknya meteoroid (batu ruang angkasa berukuran mikrometer hingga beberapa meter hingga berukuran besar kurang dari 1 km di sekitar Bumi). Walaupun setiap hari sekira 100 ton material meteoroid memasuki angkasa Bumi, namun ukurannya sebesar debu sampai sebutir pasir. Peristiwa meteor oleh debu dan pasir praktis tidak menakutkan manusia.


Umumnya fenomena meteor yang ditimbulkannya hanya tampak pada malam hari yang cerah tanpa cahaya Bulan. Namun beberapa asteroid yang berdiameter 1.5 km dapat menabrak Bumi dalam kurun waktu sekali dalam seratus atau seribu tahun. Lebih dari 150 kawah berdiameter 200 km bekas tabrakan dengan asteroid diidentifikasi di planet Bumi.


Asteroid dalam tatasurya yang relatif bisa dekat dan berpotensi menabrak Bumi dan berukuran lebih besar 1 km kemungkinan akan terdeteksi dan diidentifikasi elemen orbitnya misalnya melalui teropong LINIEAR (Lincoln Near-Earth Asteroid Research), Spacewatch, LONEOS (Lowell Observatory Near-Earth Object Search), JSGA (Japanese Space Guard Association), CSS (Catalina Sky Survey), NEAT (Near Earth Asteroid Tracking) dan lainnya.


Objek-objek dengan radius 1 km tersebut mempunyai skala terang di batas ambang toleransi kecerlangan langit ideal yaitu V = 23, sukar dicapai dengan kondisi langit di atas Observatorium Bosscha yang beberapa puluh kali lebih terang akibat polusi cahaya. Setiap tahun sekira 50 objek seukuran lebih dari 1 km menghampiri Bumi. Jalur orbit Bumi mengelilingi Matahari pada jarak 7.5 juta km atau sekira 1/7 kali jarak Bumi-Mars yang paling dekat seperti yang dicapai pada oposisi Mars 29 Agustus 2003 yang lalu. Sekira 300 objek diketahui menghampiri Bumi pada jarak tersebut dan perlu diwaspadai, karena gangguan orbit bisa melempar objek itu hingga bertabrakan dengan planet Bumi.


Bagaimana dengan objek yang lebih kecil dari 1 km? Belum banyak pengetahuan manusia tentang objek tersebut dan tentu saja bila ada objek berdiameter besar walaupun kurang dari 1 km, kemudian menyelinap dan memasuki angkasa Bumi, meteor besar dengan ledakannya akan membuat kepanikan manusia.


Selain itu situs IMO (International Meteor Organization) memberi informasi tentang meteor yang periodik atau daerah langit yang sedang aktif, artinya banyak fenomena meteor, masuknya meteoroid ke Bumi. Laporan meteor sporadik dan fireball sangat sedikit, fenomena angkasa Bumi yang sangat eksklusif.


Ukuran di langit sebesar bola tenis (sekira sepertiga diameter sudut bundaran bulan purnama) memberi petunjuk, yaitu ukuran gas plasma yang terbentuk oleh meteor mempunyai ukuran diameter sekira 1 km. Meteoroid padat berukuran jauh lebih kecil bisa jadi berdiameter 10 hingga 100 kali lebih kecil. Umumnya ketika energi kinetik meteoroid berubah jadi panas melalui gesekan. Bila panas sudah mencapai titik lebur maka secara tiba-tiba seluruh meteoroid berubah menjadi gas. Tapi bila ada sebagian yang belum terbakar menjadi gas, material itu akan melanjutkan perjalanan biasanya hanya berselang beberapa detik, kemudian sisa material itu juga akan habis menjadi gas. Gas meteor tersebut selama ini tidak membahayakan penghuni planet Bumi.


**



PENAMPAKAN pada pagi hari memberi informasi, meteor tersebut merupakan meteor yang terang. Dalam klasifikasi meteor astronomi meteor itu disebut dengan fireball atau bolide. Pengamatan meteor pagi sangat sukar direkam, karena kesiapan manusia hanya mengandalkan mata dan telinga atas peristiwa yang terjadi sekejap. Meteor radar hanya mengkonfirmasi adanya meteor dan aktivitas meteor periodik, namun tak bisa memberi tahu adanya meteor sporadik.


Kemampuan mendiskripsikan dan membuat sketsa akan sangat membantu untuk menyingkap dengan lebih jelas tentang peristiwa tersebut. Seperti halnya jatuhnya meteorite Ochansk di Rusia pada tanggal 30 Agustus 1887 atau meteorite Sikhote-Alin yang jatuh di utara Wladiwostok, Siberia pada 12 Februari 1947 sempat diabadikan dalam bentuk sketsa pemandangan fireball dan horizon.


Ledakan yang dilaporkan itu memberi dugaan kuat, meteor tersebut merupakan fireball (bola api) atau bolide. Sebagian pengamat lainnya tidak mendengar ledakan tersebut, sehingga timbul kecurigaan antara ledakan dengan fenomena bolide apakah ada keterkaitannya? Adanya ledakan mengingatkan peristiwa di Tunguska di Siberia pada tanggal 30 Juni 1908. Sebuah meteor pagi hari seukuran bundaran Matahari melintas dari selatan utara dengan disertai ledakan yang sangat dahsyat. Meteor itu merebahkan pohon-pohon dalam radius 65 km.


Bila ledakan di atas Jakarta dianggap ada, maka kemungkinan ledakan berasal dari meteor. Mungkin berasal dari mekanisme gelombang tekanan udara yang ditimbulkan meteoroid yang bergerak cepat. Mungkin juga panas yang sangat tinggi bisa membuat tekanan gas yang terkungkung dalam material meteoroid mempunyai tekanan yang sangat tinggi dalam tempo yang sangat singkat, dan bila tekanan tersebut melebihi ikatan material maka akan terjadi letupan besar. ***


Dr. Moedji Raharto, taf Akademik Observatorium Bosscha. Departemen Astronomi FMIPA ITB.



Ya … ledakan aneh adalah hal yang patut di curigai, namun tidak semua ledakan aneh menunjukkan ’sesuatu’


Kita lanjutkan ke artikel berikutnya, Di mana lokasi dimana longsor terjadi tgl 3-3-2007 ? Walau sudah ada titik terang dari ledakan NTT itu, maka sekali lagi di kuatkan dalam artikel sehari sebelum peristiwa tgl 3-3-2007 itu.



Hal yang mengagumkan adalah sehari sebelum longsor NTT, maka tertulis artikel Kebakaran Vs Korupsi Fri Mar 2, 2007 10:21 am, dimana termuat


Kebakaran yang sering melanda walau di musim hujan (Feb-Mar 2007) , kadang tidak terpikirkan. Namun jika kebakaran lebih dari satu dengan sebab berbeda, hal ini perlu mendapat perhatian serius utamanya merupakan jawaban dari artikel Aneh-aneh di Indonesia Timur


Levina terbakar, kemudian Petir membakar Istana dan belum lagi banyak kebakaran di musim hujan ini ….. sungguh aneh


* Bacalah Fenomena 22

* Petir Membakar Istana



Setelah saya cari ternyata kebakaran ini mengarah pada artikel berikut ini :


“Ada tujuh provinsi yang menganggarkan proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan termasuk di Kaltim. Hasil temuan KPK mengatakan bahwa petunjuk dari Mendagri memberikan spesifikasi barang untuk pengadaan mobil pemadam tersebut hanya ada di satu perusahaan milik Daud (kontraktor-red),” beber Sinaga.


Apakah kebakaran yang banyak itu menunjukkan sesuatu ? sesuai fondasi untold_stories


Hukum Allah QS 6:134 tentang bencana akan turun dengan sebab


1. Penjahat besar, tokoh, pejabat, orang kaya dan terpandang berbuat kejelekakan (QS 6:123)


2. Diantara manusia memanfaatkan manusia lainnya atau berkawan dengan jin (QS 6:128), seharusnya manusia itu memberi manfaat bagi manusia lainnya dan bukan malah berkawan dengan jin.




Luar biasa setelah ledakan tercatat di NTT , maka pada artikel Kebakaran Vs Korupsi Fri Mar 2, 2007 10:21 am yang ditulis menjelang bencana pula memuat NTT.


Akhirnya dan walau sudah ada peringatan, namun banyak yang menduga itu KEBETULAN (baca Tidak Ada yang Kebetulan ), tertulislah artikel Mile Stone 3:3:2007 telah terbukti Mar 5, 20078:25 am, berikut kutipannya


Memang musibah dan bencana adalah ketetapanNya, tujuan untuk musibah itu jelas adalah perbaikan, perbaikan yang mengingatkan kita semua agar berlaku baik dalam segala aspek, sebab bagaimana lagi sang Maha Kuasa mengingatkan kita agar berbenah kalau bukan lewat ’sakit’.



Di tahun lalu milis ini telah memperingatkan “Waspada hal Kembar”, bukan karena ramalan, prediksi, namun berdasarkan terjemahan ayat qauniyah yang jelas, semakin di buat jelas, semakin membuat takut, sehingga ” yang kalau di terangkan sedini mungkin, banyak yang tidak berkenan ” Hal ini pernah dituliskan Hal ini pararel dengan kemunculan angka kembar (baca 1-1-2007 dan 2-2-2007 adalah hal yang kembar “waspada terhadap yang kembar : :


Cukupkan longsor itu Untuk Kita Renungkan ? perhatikan tulisan mile-stone yang berarti ada yang di tuju, apakah yang di tuju ? sesuai artikel Bacalah Fenomena 22 yakni 26-Februari-2007 atau sehari sebelum terjadi ‘Petir’ tuhan itu, maka tujuan itu adalah hari berduka atau berkabung, dimana longsor sudah terjadi



Bacalah 22/2/2005, jangan lupakan, Secara tegas dapat diambil kesimpulan 22.02.2005 atau 2 tahun lalu merupakan hari berkabung, dengan didahului, longsor, gempa meningkat, masalah pesawat


Berikutnya giliran ‘petir’ tuhan itu memberi tanda gempa bumi untuk sumbar Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar Istana Feb 28, 2007 7:23 am ) dan tidak menunggu lama, terjadilah Gempa bumi di Sumbar Gempa Sumbar ! Mar 6, 20078:04 am



  • Selasa, 06 Maret 2007 19:02 WIB Wapres Menyampaikan Keprihatinan dan Berduka Cita










Wapres Jusuf Kalla.



Metrotvnews.com, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (6/3), menyatakan keprihatinan mendalam dan turut berduka atas bencana gempa yang melanda beberapa kabupaten di Sumatra Barat. Menurut Kalla, pemerintah pusat telah meminta gubernur Sumatra Barat untuk segera mengambil langkah darurat guna meringankan penderitaan korban gempa. Bakornas, lanjut Kalla, siap membantu jika ada masalah yang perlu ditangani Bakornas.


Hingga saat ini korban tewas akibat gempa berkekuatan 5,8 pada skala Reichter tersebut sudah mencapai 71 orang. Data Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Sumatra Barat mengungkapkan, korban tewas terdapat di tujuh kabupaten dan kota. Korban tewas terbanyak terdapat di Kabupaten Solok, yaitu 19 orang, disusul di Kabupaten Tanah Datar 16 orang dan di Kota Solok 14 orang.



Gempa juga mengakibatkan dua pasar di Kabupaten Bukit Tinggi terbakar. Kedua pasar tersebut adalah Pasar Atas dan Pasar Aur. Selain itu, puluhan rumah dan gedung ambruk. Sementara jalur jalan Padang ke Padang Panjang juga putus akibat jalan retak dan tertutup longsoran tanah.(DOR)



  • Selasa, 06 Maret 2007 18:23 WIB Presiden Yudhoyono Menyampaikan Bela Sungkawa



Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (6/3) siang, menyampaikan bela sungkawa atas terjadinya bencana gempa bumi di Batusangkar, Sumatra Barat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.


Presiden, menurut Sudi, memerintahkan evakuasi korban segera dilakukan berkoordinasi dengan Bakornas sebagai pelaksana tanggap darurat bencana. Sejauh ini, berdasarkan data yang diterima Bakornas, korban meninggal akibat gempa tersebut sudah mencapai sebanyak 70 orang. Selain itu, masih ada ratusan korban luka. Sejumlah bangunan dilaporkan rusak parah.(DOR)


Apa komentar umum ttg gempa ini ? Selasa, 06 Maret 2007 21:17 WIB Indonesia Memang Berada di Zona Rawan Gempa










Reruntuhan bangunan akibat gempa di Sumbar.



Metrotvnews.com, Jakarta: Gempa yang mengguncang wilayah Sumatra Barat, Selasa (6/3) hari ini, kembali membuktikan bahwa sebagian wilayah Indonesia terletak di zona rawan gempa yang oleh para ilmuwan disebut sebagai daerah lingkaran api (ring of fire). Dalam dua tahun terakhir, Indonesia setidaknya telah diguncang tiga gempa dahsyat.



Pada 26 Desember 2004, gempa sebesar 9,3 skala Richter yang berpusat di Samudra Hindia menimbulkan gelombang tsunami yang meluluhlantakan Provinsi Aceh dan sekitarnya. Lebih dari 170 ribu orang tewas akibat bencana ini.


Akhir Maret 2005, gempa dahsyat mengguncang pulau Nias dan menewaskan lebih dari 900 orang. Pada 27 Mei 2006, gempa berkekuatan 5,9 skala Richter melanda Yogyakarta dan sekitarnya dan menewaskan lebih dari 6.000 jiwa.


Hari ini, wilayah Sumatra kembali diguncang bencana serupa. Kali ini gempa berkekuatan 5,8 skala Richter mengguncang Padang dan sekitarnya. Para ahli gempa menilai, bencana ini timbul akibat posisi geografis Indonesia yang terletak di dalam zona rawan gempa yang disebut daerah lingkaran api. Daerah ini membentang dari pantai barat Amerika hingga negara Kepulauan Pasifik Selatan dan Asia Tenggara.


Berdasarkan teori lingkaran api ini, gempa terjadi akibat pergeseran lempengan antar benua di dasar bumi. Pergeseran tersebut kemudian dapat menimbulkan ledakan di dalam perut bumi yang akhirnya memicu letusan gunung atau gempa bumi. Badan Geologi Amerika Aerikat mencatat, gempa dengan kekuatan antara 7 skala Richter hingga lebih 19,4 skala Richter kerap terjadi setiap tahunnya di zona lingkaran api ini.(DOR)


Ya … gempa sumbar terjadi tepat 3 hari setelah NTT longsor. Telah di tulis di artikel Bacalah Fenomena 22 26-Februari-2007 atau sehari sebelum terjadi ‘Petir’ tuhan itu, maka tujuan itu adalah hari berduka atau berkabung, dimana longsor sudah terjadi



Bacalah 22/2/2005, jangan lupakan, Secara tegas dapat diambil kesimpulan 22.02.2005 atau 2 tahun lalu merupakan hari berkabung, dengan didahului, longsor, gempa meningkat, masalah pesawat


Longsor sudah, gempa …..seperti dibawah ini














Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter yang mengguncang kawasan Sumatra Barat, telah menelan korban. Korban terbanyak berasal dari Solok, Sumbar, yakni 10 orang.



Metrotvnews.com, Solok: Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter yang mengguncang kawasan Sumatra Barat, telah menelan korban jiwa. Namun, sejauh jumlah pastinya belum bisa diketahui. Korban terbanyak berasal dari Solok, Sumbar, yakni 10 orang. Menurut Bupati Solok Gusmal saat dihubungi Metro TV melalui sambungan telepon, Selasa (6/3) siang, korban saat ini berjumlah 10 orang dari dua kecamatan.


Gumal mengatakan, korban tewas kebanyakan karena tertimpa reruntuhan rumah yang rubuh akibat gempa. Sementara puluhan bangunan dipastikan mengalami kerusakan. Bangunan yang rusak di antaranya masjid, rumah penduduk dan bangunan sekolah. “Sampai sekarang kami sedang data,” kata Gusmal.



Gusmal mengatakan, sejauh ini, pihaknya telah memberikan bantuan pengobatan kepada korban luka. Pemkab Solok juga terus mengimbau warga untuk tidak panik dan diharapkan berkumpul di tanah-tanah lapang. Bantuan makanan segera didistribusikan setelah pendataan. Bantuan yang paling dibutuhkan adalah makanan, obat-obatan dan tenda. Gusmal belum bisa memastikan jumlah warga yang mengungsi akibat gempa ini karena masih dalam pendataan.


Pada bagian lain, gempa dengan kedalaman 33 kilometer di bagian baratdaya Batusangkar, Sumbar, juga telah menghancurkan sejumlah bangunan, di antaranya tiga unit rumah toko. Ketiga ruko itu lalu menimpa tiga rumah yang ada di dekatnya. Akibat retak, bangunan-bangunan tersebut kemungkinan memerlukan perbaikan besar.


Di Kota Padang, ribuan warga sempat tumpah ruah di jalan-jalan raya, terutama sepanjang Jalan Khatib Sulaiman hingga Jalan Sudirman. Ratusan kendaraan roda dua dan empat berjubel di jalan raya hingga menimbulkan kemacetan pada ruas jalan utama. Kepanikan juga terjadi di sejumlah rumah sakit di Padang.(DEN)












Metrotvnews.com, Solok: Gempa bumi berkekuatan 5,8 skala Richter yang melanda sejumlah kabupaten di Sumatra Barat hingga Selasa (6/3) petang ini merenggut setidaknya 79 orang tewas. Data Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Sumatra Barat mengungkapkan, korban tewas akibat gempa terdapat di tujuh kabupaten dan kota. Korban tewas terbanyak terdapat di Kabupaten Solok, yaitu 19 orang, disusul di Kabupaten Tanah Datar 16 orang dan di Kota Solok 14 orang.



Di Solok juga terdapat 65 korban luka. Mereka dirawat di dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah Solok dan Rumah Sakit Tentara Solok. Karena khawatir terjadi gempa susulan para korban dirawat di tenda-tenda darurat yang didirikan di lapangan depan rumah sakit. Walikota Solok Syamsurahim mengatakan, hingga kini pihaknya masih mendata jumlah korban maupun kerusakan akibat gempa.


Gempa juga mengakibatkan dua pasar di Kabupaten Bukit Tinggi terbakar. Kedua pasar tersebut adalah Pasar Atas dan Pasar Aur. Sementara jalur jalan Padang ke Padang Panjang juga putus akibat jalan retak dan tertutup longsoran tanah.(DOR)









Gempa mengakibatkan tiga unit ruko rusak.


Metrotvnews.com, Jakarta: Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter dengan kedalaman 33 kilometer di bagian barat daya Batusangkar, Sumatera Barat, telah menghancurkan sejumlah bangunan. Tercatat tiga unit rumah toko atau ruko rusak. Ketiga ruko tersebut kemudian menimpa tiga rumah yang ada di dekatnya. Akibat retak, bangunan-bangunan tersebut kemungkinan memerlukan perbaikan besar.



Gempa terjadi pukul 10.49 menit WIB. Gempa dirasakan sampai di Kota padang. Di kota ini, ribuan warga Kota Padang sempat tumpah ruah di jalan-jalan raya, terutama di sepanjang Jalan Khatib Sulaiman hingga Jalan Sudirman. Ratusan kendaraan roda dua dan empat berjubel di jalan raya hingga menimbulkan kemacetan pada ruas jalan utama Kota Padang.


Guncangan kuat dirasakan warga yang sedang berada di Rumah Sakit Muhammad Djamil, Padang. Sontak, mereka berlarian keluar rumah sakit untuk menyelamatkan diri. Bahkan, ada sebagian pasien yang terkunci di ruangan, karena panik. Sejumlah anggota keluarga menggotong pasien keluar ruangan karena khawatir bangunan akan rubuh. Namun, tidak ada bagian bangunan rumah sakit yang mengalami kerusakan maupun retak.


Seorang warga di Kampung Air Pacah, Kecamatan Kota Tangah, Kota Padang, juga melaporkan, gempa telah merusak satu bangunan di wilayah tersebut. Bangunan Plaza Andalas juga dilaporkan mengalami retak. Sebagian warga Kota Padang juga menuju daerah yang lebih tinggi karena takut terjadi tsunami.


Bonar Harahap, kontributor Metro TV di Padang, melaporkan, siang ini situasi Kota Padang berangsur normal. Namun, sejumlah pasien dan tim medis di RS M. Djamil masih berada di luar gedung karena takut terjadi gempa susulan dan merubuhkan gedung rumah sakit. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di depan rumah sakit, terganggu.


Sebagian warga juga ada yang menaiki daerah lebih tinggi karena takut ancaman tsunami akibat gempa tersebut. Sejauh ini, isu tsunami tidak terbukti. Gempa berkekuatan cukup besar dan berlangsung singkat ini belum dilaporkan menelan korban jiwa. Hanya dibenarkan bahwa guncangan gempa membuat sejumlah bangunan mengalami retak-retak.(DOR)


Selasa, 06 Maret 2007 12:06 WIB GEMPA 5,8 SR MENGGUNCANG BATUSANGKAR DAN PADANG










Gempa berkekuatan 5,8 pada skala Richter mengguncang kawasan Batusangkar, Sumatra Barat, Selasa (6/3) sekitar pukul 10.49 WIB.


Metrotvnews.com, Padang: Gempa berkekuatan 5,8 pada skala Richter mengguncang kawasan Batusangkar, Sumatra Barat, Selasa (6/3) sekitar pukul 10.49 WIB. Gempa dengan kedalaman 33 kilometer ini juga dirasakan di Kota Padang, Sumbar. Gempa ini membuat orang-orang yang ada di Rumah Sakit Muhammad Djamil panik dan berhamburan ke luar menyelamatkan diri.


Data Badan Meteorologi dan Geofisika menyebutkan, gempa bumi terjadi pada pukul 10.49 WIB. Guncangan kuat dirasakan warga yang sedang berada di RS Muhammad Djamil. Sontak, mereka berlarian keluar rumah sakit untuk menyelamatkan diri. Bahkan, ada sebagian pasien yang terkunci di ruangan, karena panik. Sejumlah anggota keluarga menggotong pasien keluar ruangan karena khawatir bangunan akan rubuh. Namun, tidak ada bagian bangunan rumah sakit yang mengalami kerusakan maupun retak.


Seorang warga di Kampung Air Pacah, Kecamatan Kota Tangah, Kota Padang, juga melaporkan, gempa telah merusak satu bangunan di wilayah tersebut. Bangunan Plaza Andalas juga dilaporkan mengalami retak. Sebagian warga Kota Padang juga menuju daerah yang lebih tinggi karena takut terjadi tsunami.



Bonar Harahap, kontributor Metro TV di Padang, melaporkan, siang ini situasi Kota Padang berangsur normal. Namun, sejumlah pasien dan tim medis di RS M. Djamil masih berada di luar gedung karena takut terjadi gempa susulan dan merubuhkan gedung rumah sakit. Kondisi ini membuat arus lalu lintas di depan rumah sakit, terganggu.


Sebagian warga juga ada yang menaiki daerah lebih tinggi karena takut ancaman tsunami akibat gempa tersebut. Sejauh ini, isu tsunami tidak terbukti. Gempa berkekuatan cukup besar dan berlangsung singkat ini belum dilaporkan menelan korban jiwa. Hanya dibenarkan bahwa guncangan gempa membuat sejumlah bangunan mengalami retak-retak.(DEN)


Selasa, 06 Maret 2007 13:11 WIB GEMPA DUA KALI MEMBUAT PANIK MASYARAKAT








Badan Meteorologi dan Geofisika menyebutkan bahwa hari ini, Selasa (6/3), terjadi dua gempa secara beruntun di lokasi berbeda di wilayah Sumatra Barat.





Metrotvnews.com, Padang: Badan Meteorologi dan Geofisika menyebutkan bahwa hari ini, Selasa (6/3), terjadi dua gempa secara beruntun di lokasi berbeda di wilayah Sumatra Barat. Gempa pertama terjadi sekitar 28 kilometer baratdaya Kota Padang, sedangkan gempa kedua terjadi sekitar 20 kilometer baratdaya Buktittinggi.


Menurut BMG, gempa pertama berkekuatan 1,0 skala Richter dan berada di 1,03 derajat Lintang Selatan dan 100,11 derajat Bujur Timur serta di kedalaman 33 kilometer. Gempa itu terjadi sekitar pukul pukul 10.00 WIB. Beberapa menit kemudian gempa kedua berkekuatan 5,8 SR terjadi dengan episentrum gempa pada 0,48 LS dan 100,36 BT pada kedalaman 33 kilometer.


Gempa berkekuatan 5,8 SR di Padang, membuat puluhan siswa sekolah Baiturrahman, panik dan menangis. Ratusan siswa sekolah dasar beserta guru dan orangtua murid terlihat berlarian berusaha menyelamatkan diri. Mereka kemudian berkumpul di halaman sekolah sambil membaca doa. Sebagian murid yang tidak dijemput orangtuanya menangis ketakutan. Sementara itu para guru berusaha menenangkan murid sekolah dasar dengan mengajak berkumpul di lapangan sekolah. Mereka kemudian diajak mengumandangkan salawat nabi untuk keselamatan. Namun, sebagian anak tetap menangis, sehingga membuat suasana lebih tegang.(DEN)


Selasa, 06 Maret 2007 17:08 WIB GEMPA DI SUMATRA BARAT TERASA HINGGA SINGAPURA DAN MALAYSIA









Para pekerja di Singapura keluar dari gedung akibat gempa.


Metrotvnews.com, Singapura: Gempa di Sumatra Barat, Selasa (6/3) pukul 10.49 WIB, dirasakan hingga ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Di Singapura, negara yang sangat jarang terkena gempa, menurut laporan Channel News Asia, guncangan dirasakan sebanyak dua kali dalam jangka waktu dua jam.


Data Badan Metereologi setempat melaporkan, guncangan pertama dirasakan sekitar pukul 11.50 waktu setempat tak lama setelah gempa 5,8 pada skala Richter mengguncang Sumatra Barat. Gempa ringan kedua dirasakan sekitar pukul 13.50 waktu setempat.


Gempa dirasakan hingga daerah Beach Road, Robinson Road, Shenton Way hingga woodlands. Beberapa saksi mata juga sempat melihat beberapa gedung di kawasan bisnis bergoyang. Sejumlah pegawai yang bekerja di areal perkantoran Suntec City misalnya sempat dievakuasi. Mereka panik dan berhamburan hingga ke jalan-jalan. Kondisi serupa juga dialami di Malaysia. Namun, sejauh ini belum ada laporan adanya kerusakan berarti akibat gempa tersebut.(DOR)



Sesuai artikel Bacalah Fenomena 22 26-Februari-2007 telah dengan benar terjadi, longsor, gempa ….. kini giliran menunggu pesawat !


Bacalah 22/2/2005, jangan lupakan, Secara tegas dapat diambil kesimpulan 22.02.2005 atau 2 tahun lalu merupakan hari berkabung, dengan didahului, longsor, gempa meningkat, masalah pesawat


Apakah yang terjadi ? Tidak menunggu terlalu lama, maka pesawat Garuda-pun jatuh, peristiwa dramatis itu-pun di dahului oleh kejadian pesawat-pesawat.










Sebuah helikopter dan pesawat kecil bertabrakan di udara di dekat lintasan ski di Austria, baru-baru ini



Metrotvnews.com, Zell: Sebuah helikopter dan pesawat kecil bertabrakan di udara di dekat lintasan ski di Austria, baru-baru ini. Setidaknya delapan orang tewas dalam kecelakaan ini.


Tabrakan terjadi di dekat daerah Zell Am See di Provinsi Salzburg. Menurut saksi mata, pesawat kecil tersebut meledak di dekat lintasan tali ski setelah menabrak helikopter milik perusahaan Swiss. Dari delapan orang korban tewas, tujuh korban adalah penumpang helikopter asal Swiss, sementara seorang lainnya pilot pesawat kecil yang merupakan warga Austria.(DEN)


Selasa, 06 Maret 2007 08:09 WIB BATAVIA AIR GAGAL MENDARAT DI BANDARA SELAPARANG













Pesawat Batavia Air rute Surabaya-Mataram, gagal mendarat di Bandar Udara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat.



Metrotvnews.com, Mataram: Pesawat Batavia Air rute Surabaya-Mataram, gagal mendarat di Bandar Udara Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (5/3). Pihak Bandara Selaparang mengatakan, peristiwa gagal mendaratnya Batavia Air itu diduga akibat hujan lebat yang mempengaruhi jarak pandang.


Pilot pesawat dengan nomor penerbangan 736-P itu akhirnya memutuskan kembali ke Bandara Djuanda, Surabaya, Jawa Timur. Batavia Air ini yang seharusnya mendarat pukul 20.55 WITA. Setelah cuaca membaik, pesawat yang sudah berada di Bandara Djuanda itu akhirnya kembali ke Mataram dan mendarat sekitar pukul 24.10 WITA. Sebelumnya, sekitar pukul 23.00 WITA, tiga pesawat, masing-masing City Link, Garuda Indonesia dan Lion Air juga berhasil mendarat.(DEN)



Tidak menunggu terlalu lama untuk membuktikan ‘Hari berkabung’, maka penantian itu datang juga, Tadi Pagi Garuda Kecelakaan Di Jogja Pesawat GA terbakar








reruntuhan pesawat Boeing 737-400 Garuda



Pesawat Boeing 737-400 Garuda terbakar saat mendarat di bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta.




Dan sebagai penutup rangkaian hari berkabung adalah terdapat fenomena 22 di Garuda, berikut kutipan dari wikidedia, “Jumlah Tewas Versi Garuda 22 Orang”, KOMPAS, 7 Maret 2007







Garuda GA-200 meledak dan terbakar ketika mendarat








Garuda GA-200 meledak dan terbakar ketika mendarat


Garuda Indonesia Penerbangan GA-200 adalah sebuah penerbangan dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Yogyakarta, yang meledak ketika terperosok saat melakukan pendaratan pada tanggal 7 Maret 2007 pukul 06:55 WIB di Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta pukul 06:00 WIB. Pesawat ini membawa 133 penumpang, 1 pilot, 1 copilot, dan 5 awak kabin. Pilot pesawat adalah Kapten Marwoto Komar.[2] Jumlah korban tewas adalah 22 orang (21 penumpang dan 1 awak pesawat).[1]



Beberapa tokoh Indonesia juga ikut dalam penerbangan ini antara lain yaitu Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin (luka ringan)[3], kriminolog Adrianus Meliala (luka), dan mantan rektor UGM Yogyakarta Prof Dr. Kusnadi Hardjosumantri (meninggal).[4]. Pesawat tersebut juga membawa 19 warga negara asing antara lain dari Jepang, Brunei Darussalam dan 8 orang warga Australia yang merupakan rombongan jurnalis yang akan meliput kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer di Yogyakarta [5]



Saksi mata mengatakan api dipicu dari meledaknya ban depan saat mendarat sehingga menjalar ke badan pesawat. Dilaporkan pula bahwa badan pesawat terbelah memanjang dari bagian kabin hingga ekor pesawat, sementara salah satu sayap pesawat pecah dan terbelah.[6]


Pesawat yang naas tersebut dibuat pada 19 Oktober 1992 dan telah memiliki total jam terbang 34.112 jam per 31 Oktober 2006.[7] Sebelum dipakai Garuda pada 7 Oktober 2002, pesawat tersebut sudah dipakai oleh sejumlah maskapai penerbangan.

























































Ringkasan
Tanggal7 Maret 2007
TipeMeledak ketika mendarat
LokasiBandar Udara Adi Sutjipto
Penumpang133
Awak7
Korban tewas22[1]
Selamat118[1]
Pesawat terbang
Tipe pesawatBoeing 737-400
OperatorGaruda Indonesia
Nomor registrasiPK-GZC






Sebuah perjalanan panjang dari 21.02.2007 Pesawat Adam Air Tergelincir, 22.02.2007 Kapal Levina I Terbakar , 23/02/2007 18:43 WIB Ledakan Hebat Terdengar di Langit Flores, Tanah Terasa Bergetar , 27.02.2007 Lagi Fenomena 22 : Petir Membakar, Istana Pagaruyung Terbakar oleh petir, yang telah di baca dengan jelas namun diabakain oleh kebanyakan manusia, mirip cerita Gagak qobil & Tsunami Aceh 26-des-2004



Apakah terbukti artikel Bacalah Fenomena 22 26-Februari-2007 itu


Bacalah 22/2/2005, jangan lupakan, Secara tegas dapat diambil kesimpulan 22.02.2005 atau 2 tahun lalu merupakan hari berkabung, dengan didahului, longsor, gempa meningkat, masalah pesawat


Dimulai dari Levina I terbakar 22.02.2007 dan ditutup dengan Garuda terbakar Fenomena 22 di Garuda). Sungguh perumpamaan yang indah tentang ‘petir’ tuhan yang menunjukkan tanda-tanda kekuasanNya. Dan benarlah fenomena 22 itu terjadi (baca Fenomena 22 yang mencengankan) yang sesuai dengan artikel Bacalah Fenomena 22 26-Februari-2007 akhirnya Republik Berduka



Tiada sekedar hukum alam sahaja, namun peranan Allah sangat dominan sebagaimana peranan Allah dalam mendatangkan ‘petir’ itu sebagai tanda kekuasaanNya agar manusia ingat dan rendah diri


Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman. (an-nahl:79)